Halaman

11 Juni 2010

Mengenai Wanita Diciptakan Dari Tulang Rusuk..


Pertanyaan:

Disebutkan dalam sebuah hadits, “Berbuat baiklah kepada wanita, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sedangkan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas,” dst. Mohon penjelasan makna hadits dan makna ‘tulang rusuk yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling atas’?

Jawaban:

Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim di masing masing kitab Shahih mereka, dari Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam. Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda,


“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)

Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”

Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sebagaimana dikatakan oleh Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.

Sebagaimana diketahui, bahwa yang paling atas itu adalah yang setelah pangkal rusuk, itulah tulang rusuk yang paling bengkok, itu jelas. Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan dan kekurangan. Karena itulah disebutkan dalam hadits lain dalam ash-Shahihain.

“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)

Hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Sedangkan makna “kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haidh dan nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.

Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dengan petunjuk nabi shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa, karena nabi shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada ummatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Qs. An-Najm:4)

Sumber:
Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hall 300-301, Syaikh Ibn Baaz Fatwa fatwa Terkini Jilid 1 Bab Perlakuan Terhadap Istri penerbit Darul Haq

***
Artikel muslimah.or.id

09 Juni 2010

Seandainya Rosululloh Saat Ini Kerumah Kita..


Rasulullah SAW bersabda: “Qul inkuntum tuhib-bûnallâh fat tabi’ûnii
yuh-bibkumullâh, “Apabila kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku
(Muhammad) kelak Allah akan cinta kepada kalian.”.
Seandainya Rasulullah Saat Ini Ke Rumah Kita
Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita……..
Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita,
Apa yang akan kita lakukan ?
Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita.
Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi
menginap beberapa hari di rumah kita
Beliau tentu tersenyum……..

Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat koleksi CD atau cassette music dan DVD yang ada di
ruang tengah kita jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan buku-buku Agama
yang kita miliki, dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu koleksi film dan musik tersebut ke dalam.
Beliau tentu tetap tersenyum……..
Atau barangkali kita teringat akan foto-foto dan lukisan yang tidak Islami yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa.
Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang
samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.
Beliau tentu tersenyum…….
Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal lagu-lagu Eminem, Kelly
Clarkson, Beyonce atau Peter Pan dan Ungu daripada menghapal Sholawat kepada Rasulullah SAW.
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui
sedikitpun sejarah perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita.
Beliau tentu tersenyum……..
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama
keluarga Rasulullah, Fatimah Az Zahra, Hassan dan Hussein tetapi hapal di
luar kepala mengenai anggota keluarga Sinchan, Doraemon atau nama-nama selebitis kita di infotainment.
Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi ruang Shalat.
Barangkali kita teringat bahwa di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian
muslim yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW.
Beliau tentu tersenyum……..
Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi CD, kaset kita dan anak-anak kita.
Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita?
Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun azan berbunyi.
Beliau tentu tersenyum……..
Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita malah
sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan
hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al Qur’an.
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.
Beliau tentu tersenyum…….
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita.
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.
Betapa senyum beliau masih ada di situ……..
Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan rumah kita……
Apa yang akan kita lakukan?
Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita?
Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.
Maafkan kami ya Rasulullah………
Masihkah beliau tersenyum ?
Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir……..
Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah.

-----0000----

Oleh : Abu Muhammad Fahmi Asy-Syirbuni
sumber : suryaningsih.wordpress.com